Keindahan Air Terjun Madakaripura, Probolinggo

PerjalananTerkini - Gunung Bromo atau Kawah Ijen sudah pasti masuk dalam tujuan wisata traveler yang datang ke Jawa Timur. Tapi, sudah tahu ada surga tersembunyi berjarak kurang lebih satu jam ke arah utara dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru? Ya, Air Terjun Madakaripura.

Konon cerita, Air Terjun Madakaripura merupakan tempat bersemedi Patih Gajah Mada. Ada beberapa versi. Ada yang menyebut bahwa ini tempat terakhir beliau menghabiskan akhir hayatnya. Ada juga yang bilang bahwa sang Patih datang bersemedi untuk mencari jalan keluar pada saat Kerajaan Majapahit sedang dalam konflik besar. Versi mana yang benar, entahlah. Tapi yang jelas pengunjung bisa melihat patung Patih Gajah Mada setelah melewati pintu masuk kawasan air terjun yang terletak di Desa Sapeh, Kecamatan Lumpang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini.

Setelah melewati patung itu, pengunjung akan melalui pinggiran sunga kecil berbatu. Biasanya pengunjung yang ditemani guide akan diajak menyeberang ke sisi seberang sungai karena jalan rusak. Saya dan beberapa orang di rombongan sudah berdecak kagum dengan pemandangan di sekitar kami. Padahal, kami masih di area pinggiran sungai. Sungai berbatu dikelilingi tebing yang hijau berkat pohon-pohon dan semak-semak rapat. Rombongan berjalan lambat karena sibuk foto-foto. Akhirnya ketua rombongan bersuara juga, Jangan kelamaan foto-foto disini, nanti di area air terjun lebih cantik lagi pemandangannya.

Setelah kira-kira 20 menit berjalan menyusuri sungai, akhirnya kita semua harus nyebur ke area sungai. Tahu-tahu dari sisi kiri tebing ada satu air terjun kecil. Berjalan sedikit lagi, menemani si air terjun di sebelah kiri, muncul air terjun pendek dari sebelah kanan sungai dan air terjun ketiga dari sebelah kiri juga terlihat. Total saya hitung, ada sekitar lima hingga enam air terjun dari area pinggiran tebing yang jatuh langsung ke sungai. Dalamnya, cuma sebetis.

SAHABATQQ DOMINO99 DAN POKER ONLINE TERPERCAYA SE ASIA

Ternyata, yang namanya surga, bisa saja bentuknya seperti ini. Belum pernah saya melihat pemandangan perbukitan secantik ini di Indonesia. Bayangkan, berjalan di sungai kecil dikelilingi tebing hijau dengan air terjun kecil-kecil jatuh dari kanan kiri tebing. Belum lagi kita dapat masuk ke pinggir-pinggir tebing dan menikmati air terjun dari sisi dalamnya. Gak henti-hentinya saya dan teman saya ngomong Wuuuaaaaahhh! Ini cantik banget atau Waaaahhh! Sampai di surga kita

Sampai disitu, pakaian pasti basah. Kalau mau, kita bisa sewa payung atau jas hujan saat pertama tiba di bagian depan kawasan air terjun. Sebenarnya, senang-senang saja sih kalau pakaian basah. Sebab air terjunnya sungguh menggoda untuk kita berbasah-basahan disana. Selesai dengan kumpulan air terjun tadi, kita bisa berjalan ke arah ceruk yang merupakan tempat air terjun utama. Posisinya ceruk agak lebih tinggi dari sungai dan untuk berjalan ke ceruk kita harus berjalan di batu-batu pinggiran sungai. Harus ekstra hati-hati disini supaya tidak terpeleset.

Pemandangan di ceruk ini, gak kalah cantiknya sama di area lima air terjun tadi. Di ceruk ini, air terjun setinggi dua meter jatuh membentuk muara sungai. Pemandu bilang, kedalaman di bagian titik jatuhnya air bisa mencapai 25 meter. Pernah dan pernah ada yang hilang disitu, jadi hati-hati saat berfoto ke deket air terjun. Tapi secara keseluruhan, area ini aman kok, bahkan untuk anak berusia 8 tahun.

Waktu kesana, saya coba tiduran di kolam sungai, bersandar ke batu. Begitu melihat ke atas, tepat di atas saya, ada satu air terjun besar dan satu yang kecil jatuh lurus ke muara sungai dan si air terjun dikelilingi tebing batu membentuk setengah lingkaran hampir sempurna. Ketika sudah sampai di ceruk, jangan lupa untuk menengok ke belakang ke area lima air terjun tadi. Pemandangannya… bikin saya percaya kalau Atlantis mungkin dulunya ada di bawah Indonesia.